Senin, 25 Januari 2010

Cerpen : Ivana dan Angka 8


Sampai usiaku menginjak 21 tahun aku baru memutuskan diri untuk menjalin cinta dengan seseorang. Bisa dibayangkan perjalanan cintaku seperti apa. Teman-temanku mungkin sejak SMP sudah mengenal arti cinta, tapi bagiku belum saatnya ketika itu. Cowok itu adalah pacar pertamaku. Pertemuanku dengannya diawali ketika aku mengunjungi warnet kepunyaannya. Aku mulai jatuh hati padanya, dan dia juga merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan.Sungguh sesuatu yang indah bagiku ketika ada seseorang yang merespon perasaanku. Awal bulan Desember saksi cinta kami berdua, tepatnya 8 desember. Perasaan bahagia menghampiriku hampir setiap harinya ketika menjalin cinta dengannya. "Sayang, kapan kamu selesai kuliah?" Tanya Juan pada padaku "Bulan Oktober tahun depan aku sudah selesai,emangnya kenapa sayang?"tanyaku kembali pada pacarku Juan "Aku maunya kamu cepat selesai supaya aku sudah bisa melamarmu." Juan menatapku, lalu tersenyum padaku "Aku sich maunya cepat selesai,siap sich yang mau di kampus terus.." sahutku sedikit sewot.. "Kalo dah selesai kuliah langsung Married aja ya?"Kata Juan kembali sambil memelukku dari sampingnya "Juan, aku maunya cari kerja dulu." "Pokoknya aku ga mau, kamu cukup di rumah aja ngurusin aku sama anak-anak nanti, untuk nyari duit aku yang nyari." "Juan, buat apa sich aku sekolah sampai perguruan tinggi kalo ga terapin ilmunya. Aku ga mau diam di rumah aja.' "Sayang aku ga mau nyusahin istriku kelak, , tugas lelaki yang nyari duit buat keluarganya, jadi siap-siap aja ya, tahun depan bulan oktober aku akan datang melamarmu.." Bingung mau berkata apa lagi, aku hanya membalas kalimatnya dengan senyuman manisku Aku berpikir kembali, gila bener aku ini pacaran aja baru sekali ini, tapi sudah memutuskan untuk nikah,,apa aku ga terlalu cepat ngomong begitu? pacarannya aja belum terlalu lama, masih banyak yang harus kupelajari dari Juan, sampai saat ini pun yang ku tahu dari dia hanya dikit. memang sich dia itu sudah cukup mapan untuk merubah statusnya dari single menjadi married, kuliah sudah selesai, berwirausaha lagi. Mungkin kalo soal materi dia memang punya semuanya, tapi apakah dia memang sudah siap luar dalamnya? moga-moga saja begitu. 3 bulan hubunganku dengannya berjalan, hari-hari yang kujalani dengannya tidak lagi mulus seperti yang kami lalui sejak baru pertama kalinya kami berkenalan sampai menjalin hubungan. Aku merasa ada yang lain dengannya dan ini terjadi ketika aku mulai magang kerja. Aku harus melakukan ini karena ini merupakan SKS yang harus ditempuh selama kuliah. Komunikasiku dengannya sudah mulai putus, aku mulai berpikir lain tentang pacarku, kalo aku ga sms atau telpon duluan, dia ga bakalan menelponku atau sms aku, aku pernah mencoba, sehari, dua hari, 3 hari, seminggu aku tidak mengabarinya, dia pun tidak mengabariku, atau menanyakan keberadaanku. aku semakin mencurigainya. Suatu ketika aku menelponnya, jawabannya kasar sama aku. "Juan, kok kamu ga menelponku selama ini, kamu tahu kan aku lagi sibuk magang, tiap hari aku pulang sore, persiapan lagi untuk besoknya, kesehariannya aku seperti itu, aku memang belum ada waktu untuk bertemu denganmu, tapi setidaknya kamu kasih kabar ke aku, jangan diamin aku kayak gitu, kamu ga cemasin aku ya???Oh ya, ternyata kalo kamu perlu sama aku baru kamu telpon ya????dan kalo kamu ga butuh aku kamu ga nelpon aku, ternyat a kamu orang seperti itu ya,,,aku baru menyadarinya." "Siapa yang kayak gitu,, kamu yang ga pernah ada waktu untuk ketemu sama aku, bisa khan ngasih waktu ke aku walaupun cuman sebentar aja, 1/2 jam saja yang penting kita sudah ketemu, bisa khan???kamu mikirin aku ga??aku sendirian, mau ngajak ketemu sama kamu selalu saja kamu ga bisa,,mikir donk?? "Iya Juan aku tahu, tapi kamu ngertiin aku donk, aku sekarang lagi magang, tugasku banyak, aku cape dari pagi sampai sore kerja terus, pulang rumah sudah persiapn untuk besok,, kita khan bisa ketemuan hari sabtu ataupun minggu selain hari kerjaku, bisa khan???" "Aku ga bisa kalo cuman seminggu sekali saja kita ketemu, aku pengennya 3-4 kali ketemuan dalam seminggu,kalau perlu tiap hari ketemu,, aku ga tahan.." "AKu juga ga bisa dengan kemauanmu tersebut, terserah saja sama kamu, kalo kamu memang ga bisa ngertiin aku, aku ga akan memaksa lagi, aku menyerah.." Aku mematikan telpon. Aku bingung banget dengan keadaan hubungan kami, kayaknya emang udah ga baik, harus dibicarakan lagi. Tapi aku pengen banget dia ngerti aku, pekerjaanku dengannya berbeda, jadi mau tidak mau harus saling ngerti satu sama lain... Sudah 2 minggu berjalan kami tidak berkomunikasi lagi, teman-temanku yang sudah mengetahui tentang hubungan kami, kasih nasihat ke aku. "Ivana, kalo hubungan kalian memang sudah ga bisa dipertahankan lagi mendingan diakhiri aja, kamu juga tahu khan, hubungannya dia sama kita-kita temanmu, dia kayaknya posesif banget, maunya- kamu hanya sama dia aja, ga sama orang lain, dia juga ga nganggap kami sebagai orang terdekatmu yang lebih mengenalmu sebelum dia mengenalmu.. tapi semuanya terserah padamu, kami hanya kasih nasihat aja ke kamu, semuanya bergantung padamu, karena yang menjalani hubungan itu bukan kami tapi kamu dan pacarmu", apapun yang kamu lakukan pasti akan kami dukung.."sahut temanku Hanny, salah satu teman terbaikku. "Iya aku tahu dan kurasa aku memang harus mengakhiri hubunganku ini , aku juga ga tahan dengn sikapnya . aku tahu apa yang harus kulakukan. makasih banget ya kalian sudah kasih pendapat ke aku.." Kurang lebih 2 hari sejak pertemuanku dengan teman-teman, aku akhirnya mengambil langkah seribu, aku memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengannya. ga bisa ketemuan langsung, aku akhirnya sms dia, memang ga baik kalo cuman lewat sms, tapi aku memang belum ada waktu untuk ketemuan dengannya. Delivery report, akhirnya sms-ku terkirim juga . Belum berapa lama, datang sms darinya, "Aku ga mau putus denganmu.." sesingkat itu jawabannya ke aku, segudang cara kulakukan, tapi jawabannya tetap demikian, aku akhirnya berpikir kembali untuk mencoba membicarkan kelanjutan hubungan kami. Akhirnya beberapa hari kemudian, aku mendapat telpon darinya. Dia berkata sedikit merayu padaku. "Sayang, lusa ketemuan ya? aku kangen banget sama kamu, bisa khan??aku sayang sama kamu.."Ga tahu gi dirasukin apa, aku akhirnya mengiyakan juga perkataannya. Akhirnya aku jadi ketemuan dengannya, setelah sekian hari, sekian minggu, sekian bulan kami ga ketemu, bertepatan tgl 2 Mei, tepatnya di Negara-ku diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, dan di Kota tempatku tinggal selallu diperingati dengan meriah, biasanya setelah selesai upacara bendera, dilanjutkan dengan pawai oleh para siswa, dan banyak menampilkan marching band dari sekolah-sekolah yang ada di Kota tempatku tinggal, dari SD-PT..Selesai menonton aku berangkat menuju ke warnetnya Juan bersama dengan temanku Iren. "Ren, Juan ga kelihatan ya??"tanyaku pada Iren "Iya, aku juga ga melihatnya"sahutnya kembali Beberapa menit kemudian, hp-ku berbunyi "Sayang, sudah sampai?"terdengar suara Juan dari seberang "Sudah, aku sudah di dalam"sahutku "Ok,,aku keluar ya, ..." Tak lama kemudian Juan datang menghampiriku, tapi keadaannya memprihatinkan sekali. Aku serasa ga kenal lagi dengannya. "Juan, kok kamu seperti itu??"tanyaku padanya yang kini berbalut plester obat dihidung, sebagian wajahnya dan tangannya. Hatiku yang keras kini luluh melihatnya "Kenapa Juan, apa yang terjadi denganmu?" "Sayang, bisa temani aku ke RS khan???"kata Juan kepadaku..Secepatnya aku menjawab, "Ayo, sekarang saja, kelihatannya wajahmu sudah parah amat.."Aku dan dia langsung menuju ke RS terdekat, sesampai di UGD, aku langsung menuju ke loket untuk administrasinya..setelah kuketahui, ternyata lukanya begitu dalam dan harus di jahit, dagunya robek dalam sekali, huf,,aku tak sanggup melihatnya, aku pun bertanya padanya. "Kenapa sampai begini Juan???" "Sayang tadi malam aku kecelakaan motor,, ' "Kamu sich ga hati-hati,,,emangnya kamu balapan dimana???balapan liar lagi???kamu ga sayang ya sama diri kamu,,???" "Sayang aku ga balapan, aku hanya terpeleset saat markir motor,," "Selalu saja begitu, terus kenapa ga dari malam aja diobati,,,???ini sudah infeksi Juan, kamu mau ya dagumu robek terus ga bisa kembali seperti semula, ga mau khan???dengar ga kata dokter tadi, nanti diusahain, karena lukamu sudah parah.." "Sayang aku takut berobat sendiri, jadi aku nungguin kamu.." "Kalo aku ga datang kamu mau berobat apa ga???" "Aku tetap akan menunggumu..."Aku terkejut dengan kata-katanya "Kamu ini, sudah tahu luka parah masih didiemin, " "Iya maaf ya sayang...Mana dokternya sayang,," "Dalam perjalanan kemari,," "Sayang temani aku ya, jangan tinggalin aku sendiri ya...aku takut.." "Juan memegang tanganku begitu erat dan tak mau melepaskan tanganku. Perasaanku padanya kian bertumbuh kembali,,aku menemaninya sampai proses hactingnya selesai... Sayang makasih banyak ya sudah menemaniku.. ***Aku ga tahu aharus ngomong apa sama teman-temanku, satu-satunya teman yang tahu akan hal ini adalah Iren seorang. Aku jadi kasihan sama Juan, dan aku bertekad untuk mengurungkan niatku untuk mengakhiri hubungan dengannya.Suatu ketika aku ngobrol dengan saudara sepupuku, aku sudah bertekad untuk ngomong ke dia, kalo sebenarnya aku sudah pacaran dan aku akan memperkenalkan dia dengannya. Saat ku bertanya“Ria, kamu sering mengunjungi warnet Queen?"“Ow,, yang punya itu pacarnya temanku..”“Pacar?”tanyaku heran ga percaya“Iya,,,pacarnya temanku Ivana.”Sungguh tak ku percaya lagi dengan kata-katanya yang barusan,, Oh God, aku tak menyangka ini bisa terjadi yang benar, siapa orang yang bernama Ivana itu? Siapa dia? Aku harus membuktikan kebenarannya, Tolong tunjukkan padaku apa yang sebenarnya terjadi Tuhan,.Ria sepupuku anak SMK kelas 1.'Ria, Ivana teman baikmu?sejak kapan dia pacaran dengan Juan?”“Iya Van, dia teman baikku, aku selalu bersama dengannya, memang kamu kenal sama pacarnya Ivana???” hatiku terasa teriris-iris mendengar kata-kata Ria yang barusan.“Ehm, dia temanku” dengan berat hati aku berkata demikian“Mereka sudah lama pacaran sebelum ulang tahun Juan, waktu HUT-nya Juan mereka jalan-jalan..”Oh God kata-katanya makin menyiksa aku,,kenapa ini terjadi. Aku ga bisa membayangkan saat Ulang tahunnya Juan aku pengen ketemu dengannya untuk memberikan selamat, tapi apa yang terjadi, dia malah membiarkan aku mematung selama 4 jam di tempat janjian kami. Akhirnya mulai terkuak juga kejahatannya yang di lakukan dibelakangku. Kenapa aku baru mengetahuinya,,sungguh aku kecewa, ingin kumarah melampiaskan tapi ku hanya sendiri disini.. Kecewa berat aku mendengarnya, sampai-sampai aku berbohong sama saudaraku bahwa aku hanyalah teman Juan.Nasib-nasib,aku mungkin pantas untuk mendapatkan ini semua.Pikiranku melayang saat mengetahui akan hal itu, dan pada akhirnya aku mencari tahu semuanya pada teman dekatnya Juan, aku menanyakan semuanya, pertama kalinya dia tak mau untuk bicara yang sebenarnya, tetapi untuk yang keduakalinya dia berkata jujur padaku.“Van, mohon maaf yang sebesar-besarnya, memang ini tak baik untukmu, aku tahu kamu memang cewek baik dan aku tahu kalau Juan adalah pacar pertamamu, aku ga mau kamu sakit hati, tapi mungkin ini memang sudah saatnya untuk berkata jujur padamu bahwa sebenarnya Ivana anak SMK itu juga adalah pacarnya.tapi bukan kalian berdua saja, tapi masih ada cewk yang lain lagi. “Sakit hatiku mendengar kata-kata dari Vly seorang yang kukenal dan juga menjadi orang terdekat Juan, Oh God, kenapa disaat terakhir baru aku menyadarinya, kenapa Tuhan? Aku menjadi orang yang selalu menyalahkan Tuhan dengan keadaan yang aku alami ini..Dan akhirnya semuanya sudah terbukti aku dipermainkan, aku hanya seorang boneka yang ingin dipeluknya ketika berada didekatnya,dan ketika sudah memiliki boneka yang lain, dibiarkannya sendirian. Sungguh kejam Juan mempermainkan perasaanku.“Van aku tahu aku salah memberitahukan kamu yang sebenarnya saat ini. Mungkin dulu aku masih ingin mengikuti jejajknya, tapi sekarang berbeda, aku tahu bahwa aku salah mengikuti jalannya. Kamu masih ingat ga., saat Valentine dia tidak datang menemuimu dan mengucapkan selamat bagimu, dan berbohong padamu bahwa dia saat itu masuk penjara karena terlibat perkelahian dengan orang sekitar, itu salah besar Van, saat itu dia ke penjara untuk nmenemui seorang cewek, yang mungkin simpanannya, dia membawakan makanan dan bantal untuk wanita itu.. tapi ini semua bukan maksudku untuk memisahkan kalian berdua, tapi sedikit memberikan informasi padamu sebatas yang aku tahu, kelanjutan hubungan kalian bukanlah ditanganku, tapi ditangan kalian,. Tapi aku rasa kamu pasti sudah bisa mengambil kesimpulan untuk itu..”“Terima kasih Vly untuk semuanya, aku mengerti dan aku tahu apa yang harus aku lakukan, aku memang sudah terlalu bodoh untuk mempercayainya, tapi yang sangat kusayangkan, kenapa harus memilih orang yang bernama Ivana,,kenapa harus mempermainkan semua wanita yang bernama Ivana? Apa salah Ivana aku ???kenapa ini harus terjadi padaku. Aku tak bisa lagi untuk berkata-kata, Tuhan pasti menunjukkan jalan yang terbaik buatku,,dan aku pasti tahu apa yang harus kulakukan sekarang.Terima kasih Vly,,,makasih banyak”Sakit,sakit, hatiku terasa sakit sekali mendengar pengakuan dari orang lain, apa kurangnya aku?apakah aku selallu meminta lebih padamu?aku berpikir bahwa aku mungkin orang yang memang tak pantas untuk dicintai .Tepat tgl 8 Mei, tepat tanggalnya kami jadian, jika masih berlanjut, hubungan kami menginjak bulan ke 5,aku memutuskannya, walaupun tak etis karena aku melakukannya hanya lewat telpon,,saat mendengar suaranya kala itu, saat itulah kumulai membencinya dan saat itulah peraasaanku mulai berkata, inilah saat yang tepat untuk mengakhiri hubungan dengannya. Sedikit perkelahian yang terjadi antara aku dan dia kalah itu,, , tapi itu memang saat yang tepat untuk kami. PUTUS, itulah akhir hubungan yang menyedihkan,..jika informasi itu salah , aku yakin dia pasti akan mengklarifikasinya, itu pun kalau dia memang benar-benar mencintaiku, tapi semua yang kuharapkan sia-sia belaka, aku tidak tahu apakah semua lelaki didunia ini sama seperti itu??ataukah masih ada yang setia??Dari pengalaman yang kualami, aku bisa mengambil maknanya, inilah yang terakhir kalinya aku disakiti, dan berharap selanjutnya tak akan seperti ini lagi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar